Senin, 13 Juni 2016

MIKROPIPET



      A.   Pengertian Mikropipet
          Mikropipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil suatu sampel dalam jumlah kecil, (skala µl). Mikropipet sendiri terdiri dari berbagai macam kapasitas volume pengambilan sampel. Pada praktikum ini terdapat 5 jenis mikropipet dengan skala ukuran 20 µl, 100 µl, 200 µl, 1000 µl, dan 2000 µl. Dalam penggunaan mikropipet, juga digunakan tip yang berfungsi sebagai wadah cairan sampel yang akan diambil. Dalam pengambilan sampel, mikropipet dapat diatur dengan memutar bagian thumb knob (pompa) hingga diperoleh skala angka yang diinginkan. Perlu diperhatikan pula dalam pengaturan skala, jika terlalu keras memutar bagian thumb knob ataupun jika praktikan mengambil sampel melebihi kapasitas mikropipet akan mempercepat kerusakan alat tersebut. Pada mikropipet juga tertera warna yang sama dengan warna tip yang harus dipasangkan, dengan kata lain disesuaikan dengan
kapasitas pengambilan sampel. Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah penampungan sampel. Ukuran dan warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan jenis mikropipet yang sesuai. Tip pada umumnya bersifat disposable atau sekali pakai, namun beberapa tip ada pula yang digunakan berulang-ulang karena dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Pada beberapa jenis tip ada yang memiliki filter, yang berfungsi untuk mencegah masuknya kembali cairan yang diambil dari tip ke dalam mikropipet. Penyimpanan tip diletakkan di dalam rak tip dan disesuaikan dengan warna atau kapasitas penampungan sampelnya.
Tip yang digunakan dalam praktikum, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tip putih dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 µl dengan→
ketelitian hingga 0,05 µl.
2. Tip kuning dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-200 µl→
dengan ketelitian hingga 0,1 µl.
3. Tip biru dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal 1.000 µl→
dengan ketelitian hingga 1 µl.
Penggunaan tip harus disesuaikan dengan takaran sampel yang akan diambil.

Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari : Automatic Pipettor dan Pipette tips.
Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume yang telah diset, sedangkan Pipette tips merupakan pasangan mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.

      B.     Cara Mengoperasikan Mikropipet
Tentunya cara penggunaan mikropipet tergantung dari tipe/ jenis mikropipet itu sendiri, akan tetapi secara umum penggunaan mikropipet sebagai berikut:
1.      Atur volume
Pegang mikropipet dengan genggaman menyerupai petinju (seperti mau meninju orang), dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume.
2.      Pasang mikro tip (disposable tip)
Tambahkan tip pada ujung pipet dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak tip. Lihat dan pelajari kekuatan tekanan dengan cara melihat ujung tip.
3.      Tekan tombol sampai batas yang pertama
Untuk memipet larutan, pengaturan berada di tombol bagian atas. Tekanlah tombol sampai berhenti secara alami. Sebagai contoh dengan menggunakan P20, jarak tekanan untuk memipet 2 ul larutan akan lebih dekat dibanding memipet 20 ul. Jadi singkatnya Masukkan tip ke dalam cairan
4.      Ambil sampel yang akan dipindahkan
untuk menggunakan mikropipet yaitu: tekan tombol sampai berhenti, tahan, masukkan ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan yang akan diambil, dan lepaskan tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih untuk mengambil larutan yang memiliki tingkat kekentalan (viscosity) tinggi
5.      Keluarkan sampel secara perlahan
Setelah itu, masukkan larutan yang telah diambil ke dalam wadah yang baru. Perlahan tekanlah tombol untuk mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan keluar, epaskanlah tekanan perlahan. Untuk memipet larutan yang sangat sedikit (kurang dari 10 ul atau  kurang dari satu tetes), maka tempelkanlah terlebih dahulu ujung tip pada dinding wadah yang baru.
6.      Buang mikrotip
Setelah semua selesai, lepaskan tip dari mikropipet dengan cara menekan tombol pembuang (yang berada di bagian belakang), dan buang pada wadah khusus sampah tip. Perlu diingat, gantilah tip jika menyentuh benda-benda lain sebelum memipet cairan yang dimaksud.
Agar penggunaan mikropipet optimal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti :
1.      Konsisten SPEED dan kelancaran saat tekan dan lepaskan tombolnya
2.      Konsisten tekanan pada plunger pada pertama
3.      Konsisten dan cukup saat memasukkan tip ke dalam cairan
4.      Posisi tip pada cairan “Posisinya Hampir Vertikal” dari pipet
5.      Menghindari semua gelembung udara
6.      Tidak pernah meletakkan pada SIDE pipet atau pipet membalikkan jika cairan di ujung
  
      Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari. Antara lain:
    1)      Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
    2)      Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
     3)      Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
    4)      Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
   5)      Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
    6)      Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan.
    7)      Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar