A. Pengertian Mikropipet
Mikropipet adalah alat yang digunakan
untuk mengambil suatu sampel dalam jumlah kecil, (skala µl). Mikropipet sendiri
terdiri dari berbagai macam kapasitas volume pengambilan sampel. Pada praktikum
ini terdapat 5 jenis mikropipet dengan skala ukuran 20 µl, 100 µl, 200 µl, 1000
µl, dan 2000 µl. Dalam penggunaan mikropipet, juga digunakan tip yang berfungsi
sebagai wadah cairan sampel yang akan diambil. Dalam pengambilan sampel,
mikropipet dapat diatur dengan memutar bagian thumb knob (pompa) hingga
diperoleh skala angka yang diinginkan. Perlu diperhatikan pula dalam pengaturan
skala, jika terlalu keras memutar bagian thumb knob ataupun jika praktikan
mengambil sampel melebihi kapasitas mikropipet akan mempercepat kerusakan alat
tersebut. Pada mikropipet juga tertera warna yang sama dengan warna tip yang
harus dipasangkan, dengan kata lain disesuaikan dengan
kapasitas pengambilan sampel. Tip adalah wadah berbahan polimer yang
digunakan pada ujung mulut mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah penampungan
sampel. Ukuran dan warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan jenis
mikropipet yang sesuai. Tip pada umumnya bersifat disposable atau sekali pakai,
namun beberapa tip ada pula yang digunakan berulang-ulang karena dapat
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Pada beberapa jenis tip ada yang
memiliki filter, yang berfungsi untuk mencegah masuknya kembali cairan yang
diambil dari tip ke dalam mikropipet. Penyimpanan tip diletakkan di dalam rak
tip dan disesuaikan dengan warna atau kapasitas penampungan sampelnya.
Tip yang
digunakan dalam praktikum, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tip putih
dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 µl dengan→
ketelitian hingga
0,05 µl.
2. Tip
kuning dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-200 µl→
dengan
ketelitian hingga 0,1 µl.
3. Tip biru
dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal 1.000 µl→
dengan
ketelitian hingga 1 µl.
Penggunaan
tip harus disesuaikan dengan takaran sampel yang akan diambil.
Bagian-bagian
dari mikropipet terdiri dari : Automatic Pipettor dan Pipette tips.
Automatic
Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume
yang telah diset, sedangkan Pipette tips merupakan pasangan mikropipet yang
berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.
B. Cara
Mengoperasikan Mikropipet
Tentunya cara penggunaan mikropipet
tergantung dari tipe/ jenis mikropipet itu sendiri, akan tetapi secara umum
penggunaan mikropipet sebagai berikut:
1. Atur volume
Pegang mikropipet dengan genggaman menyerupai petinju
(seperti mau meninju orang), dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume.
2. Pasang mikro
tip (disposable tip)
Tambahkan tip pada ujung pipet dengan cara menekan tip
yang berada dalam kotak tip. Lihat dan pelajari kekuatan tekanan dengan cara
melihat ujung tip.
3. Tekan tombol
sampai batas yang pertama
Untuk memipet larutan, pengaturan berada di tombol
bagian atas. Tekanlah tombol sampai berhenti secara alami. Sebagai contoh
dengan menggunakan P20, jarak tekanan untuk memipet 2 ul larutan akan
lebih dekat dibanding memipet 20 ul. Jadi singkatnya Masukkan tip ke dalam
cairan
4. Ambil sampel
yang akan dipindahkan
untuk menggunakan mikropipet yaitu: tekan tombol
sampai berhenti, tahan, masukkan ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan
yang akan diambil, dan lepaskan tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih
untuk mengambil larutan yang memiliki tingkat kekentalan (viscosity)
tinggi
5. Keluarkan
sampel secara perlahan
Setelah itu, masukkan larutan yang telah diambil ke
dalam wadah yang baru. Perlahan tekanlah tombol untuk mengeluarkan larutan dari
pipet. Setelah semua larutan keluar, epaskanlah tekanan perlahan. Untuk memipet
larutan yang sangat sedikit (kurang dari 10 ul atau kurang dari satu
tetes), maka tempelkanlah terlebih dahulu ujung tip pada dinding wadah yang
baru.
6. Buang
mikrotip
Setelah semua selesai, lepaskan tip dari mikropipet
dengan cara menekan tombol pembuang (yang berada di bagian belakang), dan buang
pada wadah khusus sampah tip. Perlu diingat, gantilah tip jika menyentuh
benda-benda lain sebelum memipet cairan yang dimaksud.
1. Konsisten
SPEED dan kelancaran saat tekan dan lepaskan tombolnya
2. Konsisten
tekanan pada plunger pada pertama
3. Konsisten
dan cukup saat memasukkan tip ke dalam cairan
4. Posisi tip
pada cairan “Posisinya Hampir Vertikal” dari pipet
5. Menghindari
semua gelembung udara
6. Tidak pernah
meletakkan pada SIDE pipet atau pipet membalikkan jika cairan di ujung
Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari.
Antara lain:
1) Jangan
menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam
pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
2) Jangan
memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan
menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
3) Saat
mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan
terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
4) Ketika
menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena
akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
5) Ketika
mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan
menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah
tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
6) Ketika
mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam
tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam
dalam larutan.
7) Selama ada
larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan
bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar